Setidaknya Aku Masih Punya

Aku punya sepasang bola mata. Sepasang bola mata yang tak bening yang bisa membuat lawan jenis jatuh hati dalam sekali tatapan. Tapi dengan mata ini Aku bisa melihat langit biru di awal pagi, awan cerah di pertengahan siang, senja yang berpamitan menghadap petang, dan gugusan bintang tak beraturan di pengantar malam, juga bisa memandangmu.

Aku punya hidung di antaranya. Tidak mancung. Tapi dengannya aku bisa merasakan segarnya udara pagi dan aroma lautan yang bercerita dengan khasnya, juga bisa merasakan wangimu, Teman.

Di bawahnya lagi ada bibir yang kehitaman dan pecah kering. Dengan bibir yang tak telalu menarik ini aku bisa bercerita, berkisah, tertawa, berbagi kisah hidup dan pengetahuan tentang banyak hal denganmu.

Di kiri kanan kepalaku ada dua daun telinga yang biasa-biasa saja. Dengan telinga yang apa adanya ini bisa mendengar nyanyian alam, ritme musik, termasuk juga suaramu.

Aku punya sepuluh jemari di tanganku. Dengan jemari yang sering terluka ini aku sering menuliskan kisahku untuk mu. Bisa berbagi bertegur sapa walaupun kau jauh.

Aku punya sepasang kaki yang tak jenjang. Setidaknya hingga kini aku masih berdiri dan bisa melompat. Juga bisa menghampiri untuk sekedar bertemu.

Aku punya selembar kulit sawo matang yang menutupi seluruh tubuhku. Dengan kulit yang tak putih menawan ini aku merasakan lembutnya hujan, dingin damainya malam, tenangnya air dan embun pagi, menyentuhmu, juga menggenggam erat tanganmu, Kawan.

No comments:

Post a Comment