Nasi Pecel Pesanan Adik

"Adik, Bangun! Ini kubawakan nasi pecel. Kamu lapar 'kan?". Ia coba membangunkan adiknya yang baru mati karena makan lima belas ekor kecoa.

Ditulis Dalam Rangka Mengikuti Kompetisi Fiksi Mini yang Diadakan oleh mbak Wi3nda

Seumpama Prosa. Kali ini untuk Tanah

Seumpama prosa yang kali ini tentang tanah.
Seperti dia yang setiap detak jadi pijak.
Seperti dia yang setiap pagi jadi penopang.
Seumpama prosa yang kali ini untuk tanah.
Namun di atasnya senyuman hanya terlontar pada pesona awan pagi dan mencampakkan kesetiaannya.
Melupakan keikhlasannya.
Mungkin sesekali pandangi butirannya lalu tersenyum untuk setiap langkah di atasnya.
Kali ini prosa dan senyuman itu untuk tanah.