#FF2in1 5/10/2012 - Meja Paling Kanan dekat Pintu Masuk

Aku selalu suka makan di warung soto ini walaupun rasa soto ayamnya tidak begitu istimewa. Biasanya aku datang sendirian lalu langsung duduk di meja paling kanan dekat pintu masuk, aku akui cuma di sana aku ingin duduk. Saking ngototnya, tidak jarang aku menunggu dulu hingga tiga puluh menit jika meja itu ada yang mengisi.
Sebab, Kawan. Dari meja ini aku bisa melihat wajahnya lebih dekat dan mendengar suaranya lebih jelas.

Aku lupa sejak kapan kebiasaan ini kulakoni. Seingatku setiap malam minggu, Aku selalu datang ke sini dan selalu datang sendiri. Kau tidak usah heran, Kawan. Inilah caraku malam Mingguan. Dengan duduk di meja paling kanan dekat pintu masuk, sebab di sanalah dia biasa mengamen.

Orang bilang cinta bisa datang dari mana saja dan pada siapa saja, barangkali inilah cara cinta mendatangiku, mendatangi kami.

"Ah, lihat! Dia mulai bernyanyi. Lekas! Setel perekam suara di handphone lalu taruh di sudut meja! Ini lagunya ke dua puluh tiga, jangan sampai terlewat satu lirik saja! Sudah siap? Sudah! Sekarang pura-pura tidak peduli, makan soto ayammu dengan cara sewajar mungkin! Jangan sampai dia curiga kamu sedang menikmati suaranya! Aih, pegang baik-baik sendokmu! Jangan gemetaran begitu!", sepotong suara muncul dari dalam kepalaku.

Kadang-kadang aku berharap ada pencipta lagu yang bisa menciptakan sebuah lagu yang panjangnya satu jam, lalu akan kurequest pada pengamen favoritku ini untuk menyanyikannya. Aih.

Aku paling suka kalau dia mulai menyanyikan lagu ini, lagu Maliq & D'Essentials ini. Dari situ aku menbak-nebak dia tahu tujuanku datang setiap malam minggu selama dua puluh tiga kali berturut-turut tanpa pernah absen. Semoga ini tidak salah, tidak salah aku suka padamu.
Kemudian dia mulai bernyanyi lagi, soto ayam dalam mangkuk juga sudah habis, hatiku bergetar, malam ini surat cinta ini harus sampai padanya.

1 comment:

  1. eaaa..... besok aku praktikin juga, ah! duduk disana juga. hehehhe

    ReplyDelete