Surat cinta itu ditulis dengan kata-kata yang apa adanya. Tidak ada kiasan, tidak ada puisi yang indah ritma dan bahasanya.
Surat cinta itu dibungkus dengan amplop yang biasa, tanpa pita, tanpa aroma parfum, bau kertas dari toko foto kopi masih kuat terasa.
Surat cinta itu tidak berisi apa-apa selain kejujuran yang biasa saja.
Tetapi oh, beberapa surat cinta tidak pernah kuat sampai pada tujuannya. Terabai ia di sana. Tertinggal di bangku kuliah lalu jatuh ke lantai sebagai kertas yang biasa pula.